Apa
itu WDS?
Berikut saya kutip
pengetiannya, menurut Akyildiz (2009), Jaringan wireless mesh network adalah
sebuah jaringan wireless yaitu point to point dan multi point to point, jaringan
wireless mesh setiap perangkat mesh
memiliki fungsi point to
point dan multi point to point pada saat bersamaan. Pada jaringan
wireless mesh dikenal sistem repeater dan WDS, Wireless Mesh dalam
pengembangan wilayah cakupan
jaringan diperlukan repreater dengan modem bridge dan WDS sehingga
seolah olah hanya memiliki satu buah
akses point yang
memiliki sinyal dimana
mana, sebuah jaringan
wireless mesh dapat dilihat
sebagai tipe khusus dari jaringan ad-hoc.
Konsep
umum WDS (Wireless Distribution System)
yang ada pada pemahaman saya yaitu mengganti peran kabel dan memanfaatkan signal (wireless) serta berperan sebagai
penguat sinyal signal wireless itu sendiri. Tentu metode WDS dapat dilakukan
pada perangkat AP (Access Point) yang mempunyai dukungan terhadap WDS itu
sendiri pada percobaan saya kali ini menggunakan 2 buah perangkat TP-Link TL-WA701ND. Sepengetahuan saya
dari perangkat AP (Access Point) Cisco
dan Mikrotik sudah bisa melakukan WDS tinggal cek sendiri pada masing – masing
seri. Pada lain kesempatan saya akan menulis tutorial WDS pada perangkat AP
(Access Point) Cisco dan Mikrotik.
Ilustrasi implementasi jaringan
nirkabel WDS dengan topologi yang ditunjukkan gambar berikut.
Berdasarkan gambar topologi diatas
dapat dilihat bahwa koneksi internet diambil dari modem yang diteruskan
langsung ke Access Point. Satu access point di setting dengan peran Master dan
satu access point sebagai Child. Koneksi antar AP1 ke
AP2 biasanya menggunakan kabel, namun pada kali ini menggunakan media signal
(wireless).
Tahapan
Uraian
tahapan yang dilalui dalam hal melakukan implementasi jaringan nirkabel
menggunakan metode Wireless
Distribution System (WDS). Dalam tahap ini dilakukan konfigurasi dua buah
access point dimana satu access point diposisikan sebagai induk (AP1 Master)
dan access point ke dua sebagai perngkat yang membantu AP1 (AP2 Station) dengan
langkah – langkah sebagai berikut.
1.
Tahap Konfigurasi Pada
Access Point 1
Langkah pertama
konfigurasi Access Point Master
dengan menggunakan web browser
(google chrome), masukan ip
default 192.168.0.254 kemudian muncul tampilan login isi username admin
dan password admin, kemudian masuk ke menu network , setelah itu pilih LAN,
ubah menjadi IP Address 192.168.3.1 dan gateway 192.168.3.254 seperti pada
gambar
*Pemilihan
static dan dynamic IP pada gambar diatas bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Kemudian masuk ke menu
operation mode kemudian pilih mode Access Point dari sekian banyak opsi pilihan
yang bertujuan untuk menjadikan AP1 sebagai Master dalam metode WDS.
Setelah itu kita masuk kedalam
menu Wireless Settings yang bertujuan untuk mengatur SSID broadcast diubah
sesuai kebutuhan.Peneliti mengubah default SSID dengan nama Master Ap1.
Pengaturan Channel, Mode dan Bandwidth harus sama dengan pengaturan pada Access
Point ke dua karena ini merupakan perhatian utama dari keberhasilan hubungan
koneksi antar access point. Peneliti mengubah Channel menjadi 9, Mode 11bgn
mixed dan Channel Width 40 MHz serta pada enable wireless radio dan enable SSID
broadcast diberi tanda centang yang bertujuan untuk nama SSID dapat ditangkap
oleh adapter wireless pengguna, seperti ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.
Pada
menu wireless security merupakan opsi tambahan yang ditawarkan untuk
mengamankan koneksi nirkabel dari pengguna yang tidak bertanggung jawab.
Peneliti melakukan pengamanan pada wireless dengan menggunakan WPA/WPA2 dengan
password master12345 pada AP1 (password sebagai
opsional saja bisa disesuaikan).
No comments:
Post a Comment